Palmerah, 17 Maret 2025 – Panitia Pencari Rektor (PPR) Universitas Terbuka (UT) terus menggencarkan sosialisasi pencarian pemimpin baru periode 2025-2030. Salah satu langkah strategisnya adalah melakukan podcast melalui platform Tribunenews di studio Palmerah. Langkah ini dilakukan guna menjangkau audiens yang lebih luas serta menarik calon-calon terbaik untuk menjadi ‘bintang’ yang akan memimpin UT ke masa depan.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Ainun Na’im, Ph.D., serta Ketua Panitia Pencari Rektor UT, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls. Turut mendampingi Dr. Ake Wihadanto, M.T. selaku Sekretaris MWA dan Dr. Zainur Hidayah, S.Pi. M.M. – anggota Panitia Pencari Rektor. Kehadiran mereka disambut langsung oleh General Manager Tribunnews, Yulis Sulistyawan, yang menyatakan antusiasme atas kerja sama ini.
Menyosialisasikan Pencarian Pemimpin Visioner untuk UT
Dalam sesi rekaman podcast eksklusif di Tribunnews, Prof. Ainun Naim dan Prof. Dr. Paulina Pannen menjadi narasumber sosialisasi pencarian rektor. Prof. Paulina Pannen dalam sesi tersebut menegaskan bahwa proses pencarian rektor UT dilakukan secara terbuka dan transparan. Ia juga menekankan bahwa UT memerlukan sosok pemimpin yang visioner, inovatif, serta mampu beradaptasi dengan perubahan dalam dunia pendidikan digital.
“Kami mencari sosok rektor yang bukan hanya akademisi unggul, tetapi juga pemimpin yang bisa membawa UT sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) ke level yang lebih tinggi, baik dalam inovasi pendidikan maupun jaringan global,” ujar Prof. Ainun Na’im, Ph.D., dalam sesi podcast tersebut.

Podcast ini menjadi strategi komunikasi penting untuk menjangkau berbagai kalangan, termasuk akademisi, profesional, serta masyarakat umum yang memiliki ketertarikan dan kompetensi dalam bidang pendidikan tinggi. Dengan sinergi antara UT dan Tribunnews, informasi mengenai pencarian rektor bisa lebih masif tersampaikan.
Kriteria Sang ‘Bintang’ yang Dicari
Prof. Paulina Pannen menegaskan bahwa calon rektor yang dicari harus memiliki:
- Kapabilitas dalam menghadapi tantangan era digital
- Kemampuan mampu membangun jejaring global, s
- Keterampilan manajerial dalam mengelola universitas berbentuk PTTJJ dengan jumlah mahasiswa terbesar di Indonesia.
Menurut Prof. Ainun Na’im, Ph.D., sebagai PTNBH, UT menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam:
- Pengelolaan keuangan yang transparan dan berkelanjutan
- Pengembangan inovasi berbasis teknologi
- Meningkatkan dampak sosial dan kebermanfaatan bagi masyarakat
- Membangun kolaborasi internasional untuk daya saing global
Oleh karena itu, Ketua MWA UT tersebut menyampaikan bahwa pencarian rektor ini bukan sekadar memilih pemimpin akademik, tetapi sosok inovatif yang mampu membawa UT pada era baru pendidikan tinggi dan menghasilkan outcome berupa sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
“UT tidak hanya membutuhkan seorang akademisi, tetapi juga seorang inovator yang memiliki kemampuan manajerial dan multitasking, memahami dunia bisnis pendidikan, serta dapat membangun ekosistem PTNBH yang kuat dan berdaya saing,” tambah Prof. Ainun Na’im, Ph.D.
Partisipasi Publik dalam Proses Seleksi
Panitia Pencari Rektor mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam mengawal dan berpartisipasi dalam proses seleksi ini. Dengan transparansi dan keterbukaan informasi, diharapkan UT dapat menemukan pemimpin terbaik yang akan memimpin UT dalam lima tahun ke depan.
“Kami mengundang semua pihak yang merasa memiliki visi besar untuk UT, baik dari akademisi, praktisi, maupun profesional di bidang pendidikan tinggi, untuk mendaftarkan diri. UT membutuhkan bintang yang mampu membawa perubahan dan menjadikan UT ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Prof. Paulina Pannen.
Proses seleksi ini masih berlangsung, dan berbagai tahapan akan terus diinformasikan secara terbuka agar masyarakat dapat mengikuti perkembangan terbaru. Podcast eksklusif di Tribunnews ini menjadi langkah awal bagi diskusi lebih luas mengenai masa depan UT dan pemimpin yang menahkodainya.
Leave a Reply